Metrotvnews.com, Jakarta: Solidaritas sejumlah pihak
yang mengumpulkan seribu sandal untuk AAL, siswa sebuah sekolah menengah
kejuruan di Palu yang didakwa mencuri sandal, membetot perhatian
sejumlah media asing.
Hingga hari ini, Rabu (4/1), tidak kurang dari 166 artikel bertajuk
'Indonesia's New Symbol for Injustice: Sandals' mewarnai judul
pemberitaan di berbagai media daring di luar negeri.
Misalnya nzherald.co.nz. Media mainstream dari Selandia Baru tersebut
menyebutkan sandal merupakan wujud simbol terbaru yang merepresentasikan
rasa frustrasi atas ketidakadilan yang masih mentah di Indonesia yang
disebut sebagai negara demokrasi yang masih muda.
Sementara itu, straitstimes.com menekankan perhatian pada proses yang
dialami AAL, yang kemudian menggugah aksi seribu sandal dari masyarakat
dan aktivis. Seluruh artikel yang dimuat di media asing berasal dari
jaring kawat berita, Associated Press.
AAL dituduh mencuri sepasang sandal milik seorang polisi, Briptu Ahmad
Rusdi Harahap. Itu terjadi pada November 2010 silam. Akibat kejadian
itu, AAL diinterogasi dan dipukuli oleh tiga polisi.
Ia juga diancam hukuman penjara lima tahun jika terbukti bersalah.
Hukuman tersebut sama dengan pidana yang dijatuhkan kepada teroris,
pengedar narkoba dan pemerkosa. Hari ini, AAL akan menghadapi sidang
keduanya di Pengadilan Negeri Palu, Sulawesi Tengah. (MI/DOR)
Saya tahu ini tidak adil.
Bagaimana tidak,seorang anak dihukum hanya karena mencuri sandal,fenomena ini yang akhirnya menggugah nurani saya dan teman-teman SMS (serikat mural surabaya) yang lain.
0 comments:
Posting Komentar